Wawan Harmawan: Dari Kampus Bela Negara ke Balai Kota Jogja
Sosok Wawan Harmawan tak pelak menjadi perhatian masyarakat Yogyakarta, terutama setelah resmi dilantik sebagai Wakil Wali Kota Yogyakarta periode 2025–2030. Namanya kian mencuat bukan hanya karena jabatan barunya, tapi juga karena rekam jejaknya sebagai pengusaha sukses, aktivis organisasi, hingga inisiator pemberdayaan UMKM di DIY.
Wawan adalah contoh nyata bahwa pemimpin bisa lahir dari dunia usaha. Ia dikenal luas sebagai tokoh yang hangat, merakyat, dan memiliki komitmen kuat terhadap pembangunan ekonomi kerakyatan. Dengan pembawaan yang bersahaja namun penuh gagasan, tak heran jika banyak pihak menjuluki Wawan sebagai “Bapak UMKM DIY”.
Kini, setelah dipercaya mendampingi Hasto Wardoyo memimpin Kota Yogyakarta, publik pun mulai menaruh harapan besar padanya. Lantas, siapa sebenarnya Wawan Harmawan?
Tumbuh dari Tanah Jogja, Berproses di Kampus Bela Negara
Wawan Harmawan lahir di Yogyakarta pada 1 September 1965. Masa kecilnya dihabiskan di lingkungan yang sederhana namun kaya akan nilai kebersamaan dan kerja keras. Pendidikan dasarnya ia tempuh di SD Negeri Lempuyawangi (1971–1977), kemudian berlanjut ke SMP Negeri 5 Yogyakarta (1977–1981), dan SMA Negeri 4 Yogyakarta (1981–1984).
Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Yogyakarta, jurusan Manajemen. Di kampus yang dikenal dengan semboyan “Bela Negara” ini, Wawan menyerap banyak nilai-nilai kepemimpinan dan tanggung jawab sosial. Ia meraih gelar Sarjana pada 1989 dan melanjutkan pendidikan Magister Manajemen di kampus yang sama pada 2011–2013.
Kedekatannya dengan dunia akademik membuat Wawan memahami pentingnya membangun daerah berbasis data, riset, dan strategi manajemen modern—bekal yang terbukti relevan dalam kiprahnya sebagai pejabat publik saat ini.
Karier Bisnis: Dari Harpa Group hingga Pangan Lokal
Jauh sebelum masuk dunia politik, Wawan telah lebih dulu menapaki dunia bisnis dengan membangun sejumlah perusahaan. Ia merupakan Chairman PT Harpa Inti Mandiri (Harpa Group) serta pendiri PT Alra Makmur Cahaya Selaras dan PT Alra Pangan Sejahtera.
Lewat lini bisnisnya, Wawan fokus pada sektor distribusi pangan, pengembangan UMKM, serta sistem rantai pasok lokal yang inklusif. Ia percaya bahwa ekonomi daerah tidak bisa hanya bergantung pada investasi besar, tetapi harus tumbuh dari akar rumput—dari warung, dari pasar rakyat, dan dari pelaku usaha kecil.
Inisiatifnya dalam membantu pelaku UMKM bertahan dan berkembang membuatnya mendapat julukan “Bapak UMKM DIY”. Julukan itu tak datang tiba-tiba, tetapi lahir dari kiprah nyata di lapangan: memfasilitasi permodalan, pelatihan kewirausahaan, hingga membuka akses pasar.
Aktif Berorganisasi dan Kontribusi di Dunia Olahraga
Selain menjalankan bisnis, Wawan juga aktif dalam berbagai organisasi. Ia menjabat sebagai:
-
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY
-
Bendahara Umum KONI DIY
-
Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) DIY
-
Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyyin (HPN) DIY
-
Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) DIY
-
Koordinator Wilayah Tengah DPP Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HPPI)
Pengalamannya di berbagai wadah tersebut memperkuat kepekaannya terhadap kebutuhan masyarakat lintas sektor—baik dunia usaha, komunitas keagamaan, olahraga, hingga kepemudaan.
Langkah Politik dan Pilkada 2024: Merajut Jalan Lewat Budaya
Pada Rabu, 8 Mei 2024, Wawan kembali mencatatkan langkah penting dalam karier politiknya. Ia resmi mengambil formulir pendaftaran bakal calon wali kota di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta. Kedatangannya tak sendiri, melainkan diiringi sejumlah tokoh masyarakat—simbol kuat bahwa ia didukung dari berbagai kalangan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Jogja, Eko Suwanto, menyatakan bahwa partainya mendorong proses politik yang berbasis budaya. Setiap bakal calon yang akan mengembalikan formulir diwajibkan melakukannya dengan gelar budaya seperti pawai atau parade kuliner, sebagai bentuk “nguri-uri kabudayan” atau merawat kebudayaan.
Wawan pun menyambut baik ide ini. Baginya, membangun Jogja harus dimulai dari rasa cinta terhadap akar budaya lokal. “Pemimpin yang baik bukan hanya yang bisa memerintah, tapi juga yang bisa menjaga warisan budaya, ekonomi kerakyatan, dan nilai-nilai kejujuran,” ungkapnya dalam satu kesempatan.
Biodata Singkat Wawan Harmawan
-
Nama lengkap: Wawan Harmawan, S.E., M.M.
-
Tempat, tanggal lahir: Yogyakarta, 1 September 1965
-
Agama: Islam
-
Pendidikan:
-
S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Yogyakarta
-
S2 Magister Manajemen, UPN “Veteran” Yogyakarta
-
-
Pekerjaan: Pengusaha, Wakil Wali Kota Yogyakarta
-
Organisasi: Kadin DIY, KONI DIY, ISSI, ISMI, HPN, HPPI
-
Julukan: Bapak UMKM DIY
-
Partai: PDI Perjuangan
Menjadi Pemimpin yang Mengakar
Wawan Harmawan bukan sekadar pejabat atau politisi biasa. Ia adalah potret pemimpin yang tumbuh dari tanah Jogja, meniti karier dari bawah, dan tetap berpijak pada nilai-nilai lokal. Sebagai alumni UPN Veteran Yogyakarta, ia menjadi representasi kampus Bela Negara yang berhasil melahirkan pemimpin yang tidak hanya berpikir untuk hari ini, tetapi juga merancang masa depan daerahnya.
Dalam perjalanannya ke depan, masyarakat menantikan kiprah lebih lanjut dari Wawan Harmawan. Akankah ia melanjutkan estafet kepemimpinan sebagai Wali Kota Yogyakarta dalam Pilkada mendatang? Waktu yang akan menjawab, namun satu hal pasti: kehadirannya telah membawa warna baru dalam wajah kepemimpinan Kota Jogja.