Lulusan Siap Hadapi Industri: Peran Kurikulum Berbasis KKNI di Prodi Manajemen
Dalam menghadapi era disrupsi yang serba cepat, dunia pendidikan tinggi dituntut untuk lebih adaptif, responsif, dan visioner. Program Studi Manajemen menjawab tantangan ini dengan mengembangkan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang tidak hanya mencetak lulusan berdaya saing, tetapi juga mampu berkontribusi nyata di dunia kerja. Pendekatan ini menempatkan capaian pembelajaran sebagai titik sentral, di mana mahasiswa didorong untuk tidak hanya memahami teori manajerial, tetapi juga mampu menerapkannya secara langsung dalam konteks bisnis dan sosial yang kompleks.
Di Prodi Manajemen, penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan berpikir kritis, analisis data, komunikasi profesional, dan pemahaman terhadap dinamika pasar. Materi yang diajarkan terus diperbarui dan disesuaikan dengan kebutuhan industri, termasuk melalui studi kasus nyata, metode experiential learning, dan penugasan berbasis proyek. Dosen tidak lagi berperan sekadar sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai fasilitator dan penghubung antara kampus dan dunia profesional. Kolaborasi dengan praktisi serta keterlibatan mahasiswa dalam simulasi bisnis menjadi bagian dari proses pembelajaran yang aktif dan menyeluruh.
Ketua Jurusan Manajemen, Dr. Titik Kusmantini, M.Si., turut mendorong inovasi akademik melalui kebijakan konversi magang menjadi mata kuliah. Mahasiswa yang mengikuti program magang minimal tiga bulan dapat mengonversi pengalaman tersebut ke dalam mata kuliah seperti Praktik Manajemen atau Studi Lapangan. “Kami ingin memastikan bahwa pengalaman mahasiswa di lapangan benar-benar menjadi bagian dari proses pembelajaran akademik. Tidak sekadar pelengkap, tetapi diakui sebagai capaian akademik yang sah,” ujarnya. Konversi ini tidak hanya memperkuat pengakuan akademik terhadap pengalaman kerja mahasiswa, tetapi juga mempercepat masa studi dan meningkatkan relevansi pembelajaran.
Pada semester ini, tercatat sekitar 70 mahasiswa S1 Prodi Manajemen mengikuti kegiatan magang di berbagai mitra industri. Mereka tersebar di berbagai instansi dan perusahaan seperti PT Naturindo, CV Alra life Style, Bank Syariah Indonesia (BSI), Dinas Pariwisata DIY, BKPSDM DIY, BPKAD DIY, DPRD DIY, CV Rumah Mesin Mekar Mulia, dan PT Kontak Perkasa Futures. Mahasiswa dilibatkan langsung dalam aktivitas kerja seperti asistensi manajemen, riset pasar, penyusunan laporan keuangan, dan pelatihan pengembangan SDM. “Kami melihat antusiasme mahasiswa sangat tinggi, mereka aktif belajar dan memberikan kontribusi nyata di tempat magangnya masing-masing,” tambah Dr. Titik.
Tak hanya berorientasi pada industri, Prodi Manajemen juga mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan sosial yang berkelanjutan. Salah satunya melalui program Bina Desa yang dilaksanakan di Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dalam program ini, mahasiswa menerapkan ilmu manajemen untuk memberdayakan masyarakat desa, mulai dari pelatihan keuangan rumah tangga, pendampingan UMKM, digitalisasi promosi produk lokal, hingga pelaporan usaha berbasis data. Kegiatan ini menjadi refleksi konkret bahwa manajemen bukan hanya soal korporasi, melainkan juga tentang membangun kapasitas komunitas dan memajukan ekonomi lokal.
Dengan segala pendekatan yang diambil, Prodi Manajemen terus membuktikan komitmennya untuk menjadi program studi yang melahirkan lulusan unggul, adaptif, dan mampu menjawab tantangan global maupun lokal. Melalui kurikulum berbasis KKNI yang terintegrasi dengan industri dan masyarakat, mahasiswa tidak hanya dibentuk menjadi sarjana ekonomi, tetapi juga pemimpin muda yang siap mengelola perubahan dengan kompetensi, empati, dan inovasi. Prodi Manajemen tidak lagi hanya menjadi tempat belajar, tetapi menjadi ruang tumbuh bagi generasi profesional yang berdaya guna.