Magister Manajemen UPN Veteran Yogyakarta Ungkap Perbedaan Kinerja Keuangan Rantai Pasok BUMDes Indonesia dan Desa Lestari Malaysia
YOGYAKARTA – Tim peneliti dari Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta berhasil mempublikasikan riset internasional yang mengulas perbandingan kinerja keuangan rantai pasok antara BUMDes di Indonesia dan Desa Lestari di Malaysia. Studi ini dipimpin oleh Dr. Titik Kusmantini, M.Si., yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Manajemen, bersama para akademisi kolaboratif lintas institusi dari Indonesia dan Malaysia.
Penelitian ini tidak hanya relevan dalam konteks akademik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam memetakan efektivitas program pengembangan ekonomi desa berbasis kelembagaan. Hasil penelitian ini telah terbit di Journal of Ecohumanism, sebuah jurnal internasional bereputasi dengan fokus pada keberlanjutan dan pembangunan masyarakat.
Dalam keterangan resminya, Dr. Titik menyampaikan bahwa perbandingan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan tantangan yang dihadapi oleh kedua model kelembagaan desa tersebut dalam aspek pembiayaan rantai pasok. “BUMDes dan Desa Lestari sama-sama memiliki peran strategis dalam penguatan ekonomi pedesaan. Namun, praktik manajerial dan dukungan kebijakan menjadi faktor kunci yang membedakan kinerja keuangan keduanya,” ujar Dr. Titik.
Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebar 240 kuesioner kepada manajer dan direktur BUMDes di Indonesia serta pengelola Desa Lestari di Malaysia. Analisis data dilakukan dengan metode uji-t menggunakan SPSS untuk membandingkan empat indikator utama: bunga pembiayaan, volume pembiayaan, periode pembiayaan, dan ketersediaan pembiayaan.
Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada bunga dan volume pembiayaan, di mana BUMDes di Indonesia cenderung menghadapi bunga lebih tinggi dan akses volume yang lebih terbatas dibandingkan dengan Desa Lestari di Malaysia. Namun, kedua lembaga menunjukkan kesamaan dalam periode dan ketersediaan pembiayaan, yang mencerminkan kebijakan pemerintah di kedua negara untuk mendukung pembiayaan ekonomi desa.
“Ini menunjukkan bahwa masih ada tantangan struktural dalam sistem pembiayaan BUMDes, terutama dalam hal akses ke modal yang murah dan fleksibel,” tambah Dr. Titik. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, institusi keuangan, dan akademisi dalam merancang skema pembiayaan yang lebih pro-rakyat bagi BUMDes.
Selain itu, riset ini juga menyoroti bahwa praktik green supply chain dan inovasi keberlanjutan yang diterapkan pada Desa Lestari di Malaysia berpotensi menjadi model pembelajaran lintas negara. Dengan pendekatan berbasis keberlanjutan, Desa Lestari mampu mengakses pendanaan ramah lingkungan dan membangun integrasi antara ekonomi, sosial, dan ekologi dalam satu sistem rantai pasok yang utuh.
Penelitian ini didanai oleh skema Hibah Riset Kerja Sama Internasional dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPN “Veteran” Yogyakarta melalui kontrak nomor 125/E5/UN62.21/DT.07.00/2024. Publikasi ini juga menandai peran aktif Prodi Magister Manajemen dalam memperluas jejaring riset internasional sekaligus membuktikan bahwa kontribusi akademik tidak berhenti di ruang kelas, tetapi sampai ke level kebijakan dan pembangunan komunitas.
Dengan semakin kuatnya kontribusi riset berbasis kebijakan publik dan pembangunan ekonomi desa, Prodi Magister Manajemen UPN “Veteran” Yogyakarta terus berkomitmen menjadi pusat keilmuan yang berpihak pada solusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan.